2/04/2010

ELETRONIC FUEL INJECTION


SISTEM  EFI ( ELECTRONIC  FUEL  INJECTION )

URAIAN
Mesin dengan karburator konvensional , jumlah bahan bakar yang diperlukan  oleh mesin diatur oleh karburator. Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah bahan bakar diatur ( dikontrol ) lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya ke silinder melalui injektor
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal ( tepat ) disesuaiakan dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk , kecepatan mesin , temperatur air pendingin, posisi katup throtle , pengembunan oxygen  didalam exhaust pipe , dan kondisi penting lainnya .  Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar yang dikirim  ke mesin pada saat penginjeksian dengan perbadingan udara dan bahan bakar  yang optimal berdasarkan kepada karasteristik kerja mesin .  Sistem EFI menjamin perbandingan  udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat .





MACAM  MACAM   SISTEM  EFI


Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk mengontrol penginjeksian  bahan bakar yang sesuai .  Besarnya udara yang dihisap diukur langsung  dengan tekanan udara  dalam intake manifold  (  D – EFI sistem )   atau dengan air flow meter pada sistem   L – EFI ,.
( 1 )  Sistem   D – EFI  ( Manifold Presure Control  Type )
Sistem D-EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold  dan kemudian melakukan perhitungan  jumlah udara  yang masuk .  tetapi karena tekanan udara dan jumlah udara intake manifold tidak dalam konvensi yang tepat ,  sistem  D-EFI  tidak begitu akurat dibandingkan dengan sistem  L – EFI .

( 2 )    Sistem   L – EFI  (  Air   Flow   Control   Type )
Dalam sistem   L –EFI  , air flow meter langsung mengukur  jumlah udara yang mengalir melalui intake  manifold .  Air Flow meter mengukur jumlah udara yang masuk secara akurat ,  sistem  L – EFI  dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan dengan sistem D – EFI .

SUSUNAN  DASAR  SISTEM  EFI 
 
Sistem  EFI dapat dibagi menjadi  3 sistem fungsional yaitu :

  1. Sistem  bahan bakar ( fuel sistem )
  2. Sistem Induksi  udara ( air induction system )
  3. Sistem pengontrol  electronik tronic control system )

sistem  EFI  terdiri dari sistem injeksi bahan bakar ( fuel Injection  system )  dan sistem koreksi injeksi ( injection  corrective  system ).
Dibawah ini diperlihatkan susunan dasar fuel injection  dan injection corrective unit

SISTEM   BAHAN   BAKAR
Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke saringan .  bahan bakar  yang telah disaring dikirim ke injektor dan colt start injektor .
Tekanan dalam saluran bahan bakar ( fuel line ) dikontrol oleh presure regulator .  Kelebihan bahan bakar dialirkan  kembali ketangki melalui return line .  Getaran pada bahan bakar  yang disebabkan  oleh adanya  penginjeksian diredam oleh Pulsation Damper .
Bahan bakar diinjeksi oleh injector kedalam intake manifold sesuai dengan injection signal dari EFI komputer .  Colt start injector  menginjeksikan  bahan bakar langsung ke air intake  chamber saat cuaca dingin sehingga mesin dapat dihidupkan dengan mudah .


SISTEM  INDUKSI  UDARA  ( AIR  INDUCTION  SYSTEM  )

Udara bersih  dari saringan udara ( air cleaner ) masuk ke Airflow  meter dengan membuka measuring plate , besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara  yang masuk ke intake chamber  ditentukan oleh lebarnya katup throtle terbuka .  Aliran udara masuk ke intake manifold  kemudian ke ruang bakar ( combustion chamber )
Bila mesin dalam keadaan dingin , air valve akan mengalirkan udara  langsung ke intake chamber  dengan memby-pass throtle .   Air valve mengrimkan udara secukupnya ke intake chamber  untuk menambah  putaran  sampai fast idle , tanpa memperlihatkan  apakah throtle  dalam keadaan  membuka atau tertutup  .  Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh air flow  meter (  L – EFI )  atau dengan menifold presure sensor ( D – EFI ) . 



SISTEM PENGONTROL ELECTRONIC ( ELECTRONIC CONTROL SYSTEM )
Sistem pengontrol electronik  ( electronic control system ) termasuk sensor – sensor  ( untuk mendeteksi  kondisi kerja mesin )   dan komputer  yang menentukan ketepatan jumlah penginjeksian   bahan bakar yang  sesuai  dengan signal yang diterima dari sensor – sensor .
Sensor – sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap , beban mesin, temperatur air pendingin  , temperatur udara , saat akselerasi atau decelerasi, kemudian  mengirim signal ke komputer .  Komputer menghitung dengan tepat jumlah penginjeksian bahan bakar atas dasar signal tadi ,  dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke injector – injector .
Electronic Injection System pada beberapa mesin dengan sebuah tahanan ( resistor )  dalam injection circuitnya untuk mencegah terjadinya panas  dan menstabilkan kerjanya injector .
Cold Statrt  injector  bekerja ketika mesin distart  pada saat dingin  dan lamanya  dikontrol  oleh timer switch.  Pada circuit komputer pada sistem EFI dilengkapi dengan main relay untuk mencegah turunnya tegangan .  Sirkuit pompa bahan bakar pada sistem EFI yang dilengkapi dengan relay.  Relay ini akan bekerja ketika mesin berputar dan mematikan pompa pada saat mesin mati .
Dibawah ini diperlihatkan diagram electronic contorl system pada pengontrol mesin EFI







FUNGSI  SENSOR DAN  SIGNAL
SENSOR / SIGNAL
URAIAN
INTAKE  AIR AMOUNT SIGNAL
Air  Flow Meter (L – EFI )
Air flow  meter dipasang pada intake sistem , mendeteksi jumlah udara yang masuk sesuai besarnya pembukaan sudut  pada measering plate , dan mengubah nya pada potensio meter ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke  ECU


Manifold Presure Sensor (D – EFI)
Menifold presure sensor atau silicon  chip terpasang dalam unit vacuum  sealed sensor .  Bila vacuum intake manifold bekerja  pada salah satu sisi chipnya , menyebabkan  adanya perbedaan tekanan dan merubah  tahanan pada chip.
Oleh rangkian  IC perubahan tersebut  diperkuat dan dirubah  ke dal;am signal  tegangan yang dikirm ke ECU  berupa suatu signal .



Manifold Presure Sensor (D – EFI)
Menifold presure sensor atau silicon  chip terpasang dalam unit vacuum  sealed sensor .  Bila vacuum intake manifold bekerja  pada salah satu sisi chipnya , menyebabkan  adanya perbedaan tekanan dan merubah  tahanan pada chip.
Oleh rangkian  IC perubahan tersebut  diperkuat dan dirubah  ke dalam signal  tegangan yang dikirm ke ECU  berupa suatu signal .
IGNITION Signal ( IG )
Perubahan pada tegangan primary pada ignition coil di deteksi dan dikirimkan ke ECUI sebagai suatu signal .  ECU  menentukan saat penginjeksian  sesuai ketepatan mesin .
Water Temperatur Sensor ( THW )
Mendeteksi temperatur pendingin dengan sebuah thermistor  dan dirubah kedalam signal tegangan dan mengirim signal ke  ECU
Air Temperature Sensor ( THA )
Dipasang pada airflow meter ( L – EFI ) atau didalam rumah saringan udara ( D – EFI ) , yang mendeteksi  temperatur  udara  yang masuk dengan  thermistor dan dirubah ke dalam  signal tegangan dan selanjutnya  dikirm signal  ke  ECU
Stater Signal ( STA )
Bekerja stater dideteksai oleh tegangan terminal ST dari Ignition  Swicth  dan mengirim signal ke  ECU menandakan bahwa mesin sedang distart ( cranking )
Throtle Position Sensor ( IDL/PSW)
Dipasang pada throtle shaft yang terdapat pada throtle  body yang fungsinya  mengontrol jumlah udara yang masuk dan mendeteksi posisi throtle valve dan dirubah menjadi signal tegangan ke ECU ,  untuk menentukan posisi mesin pada putaran idling , bekerja  dengan beban berat atau beban ringan .
Oxygen Sensor  ( OX )
Terpasang pada exhaust manifold , dan mendeteksi jumlah sisa oksigen dalam gas buang , dirubah  menjadi tegangan variable , dan mengirim signal ke  ECU .  Ini akan membantu komputer menentukan campuran udara dan bahan bakar ( perbandingan udara dan bahan bakar ) yang di supply ke mesin .

No comments:

Post a Comment